Monday, September 26, 2011

On Live, Masa Depan Video Game?

Layanan gaming berteknologi cloud tersebut memungkinkan pengguna bermain game kelas berat secara mudah dan mura pada tablet PC dan televisi tanpa perlu membeli program instalasinya. (www.farcry.uk.ubi.com)



Sebuah layanan teknologi video game live streaming yang memberikan pemainnya mengakses tanpa membutuhkan media penyimpanan lokal, telah hadir di Inggris. Layanan game ini dirilis dengan nama “On Live” dan mampu memindahkan game-game top dari internet langsung ke rumah.

Produsennya mengklaim bahwa layanan yang didukung oleh raksasa telekomunikasi Inggris, yakni British Telecom, ini dapat menjadi masa depan bagi industri game.

Layanan gaming tersebut menggunakan teknologi cloud yang memungkinkan penikmat game bermain game top seperti Assassins Creed dan Deus Ex secara instan pada tablet dan televisi tanpa perlu membeli CD instalasi game tersebut. Saat ini, pengguna sudah bisa memilih 150 game yang ada.

Yang menarik, layanan ‘revolusioner’ itu bisa membuka jalan bagi game-game kelas beratseperti seri Call of Duty untuk dimainkan dengan ringan di iPad tanpa perlu membayar 40 poundsterling atau sekitar Rp560 ribu untuk membeli versi konsol dari game itu. Pengguna OnLive generasi awal hanya dikenakan tarif 1 poundsterling atau 6,99 pound per bulan untuk 100 game.

“Anda memiliki banyak game dalam platform ini. Game pun dapat dimainkan di Android, iOS, PC, Mac, juga di TV. Sementara layanan perangkat lain belum tentu bisa melakukan ini,” kata Steve Perlman, pendiri dan Chief Executive Officer OnLive, seperti dikutip dari Daily Mail, 26 September 2011.

Meski demikian, apakah layanan ini akan menjadi masa depan industri game, masih belum bisa dipastikan. “Ia memang bisa menjadi bagian dari masa depan gaming. Akan tetapi alasannya adalah karena ia diluncurkan di Inggris dan juga Eropa,” kata Pat Garratt, analis game dari VG247.

Pasalnya, kata Garratt, kecepatan broadband di seluruh Eropa saja belum seragam, dan jika kondisinya masih seperti ini, layanan gaming berbasis cloud hanya akan menjadi salah satu bagian dari penghantaran konten.

“Konsol game masih akan tetap hadir. Tidak semua orang memiliki akses internet kecepatan memadai, dan itu tidak akan berubah dalam semalam,” ucap Garratt. “Selain itu, banyak orang yang belum tentu bersedia online hanya untuk bermain game, dan bagi pengguna ini, konten lokal tetaplah menjadi raja,” ucapnya.

Garratt menyebutkan, layanan ‘cloud gaming’ memang akan menjadi topik pembicaraan namun ia masih sangat dini. “OnLive tidak akan menghancurkan bisnis Xbox,” sebutnya.







• VIVAnews

No comments:

Post a Comment