Sunday, April 29, 2012

Inilah 5 Alasan Ponsel Nokia Terpuruk


Nokia mengakhiri dominasi 14 tahun pada pasar ponsel dunia. Data yang dirilis IHS iSupply dan Strategy Analitics (Analis Strategi) tidak membawa kabar baik. Saham Nokia kini mendapat status baru, turun ke level BB+/B. 

Menurut IHS iSuppli, Nokia mengapalkan 83 juta unit pada kuartal pertama 2012, sementara Samsung 92 juta. Strategy Analitics memiliki angka berbeda yang tidak mengubah nasib Nokia. Perusahaan asal Finlandia ini telah mengirim 82,7 juta ponsel dan Samsung 93,5 juta unit.

Nokia terus mengalami kemunduran selama beberapa tahun terakhir. Di manakah letak kesalahan Nokia? Inilah penyebabnya seperti dikutip dari laman Wired.com:

Nokia terlalu lamban

Nokia merupakan pionir dalam memperkenalkan pasar smartphone dengan peluncuran Seri Symbian pada 2002. Tapi, selama lima tahun OS ini mengalami kendala meraih posisi puncak di pasar. 

Ketika 2007, Apple mengenalkan iPhone. Tapi, Nokia terlambat merespons iPhone hingga beberapa tahun. Platform Symbian tampak menua dibanding kesegaran iOS dan Android. Pasar smartphone meledak dengan permintaan konsumen meningkat dibanding ponsel yang mengandalkan browser WAP.

"Nokia seharusnya merespons Apple dengan lebih cepat. Mereka tidak melompat ke Windows Phone hingga 2011. Sekarang mereka menderita karena keterlambatan ini," ujar analis senior IHS.
Android untung, Windows Phone buntung

Samsung sudah menggenjot dengan kecepatan tinggi bersama Android. Kini mereka menjajal pula "makanan" baru Nokia, Windows Phone. Nokia masih harus menunggu Windows Phone memberikan keuntungan yang signifikan.

"Samsung memilih Android pada waktu yang tepat. Karena Samsung telah menjadi pemain dominan di ranah Android, mereka dapat mendaki platform lain yang naik daun," urai analis Strategy Analytics, Alex Spektor. 

Atas dan bawah terluka

Nokia lambat merangkul pasar smartphone. Perusahaan yang dikomandoi Stephen Elop ini tidak mengantisipasi kompetisi pada pasar kelas menengah ke bawah. Vendor Cina dan Taiwan seperti HTC, Huawei, dan ZTE memukul dari bawah dengan target negara berkembang.

Generasi tua

Nokia membawa nostalgia game Snake pada seri klasik. Sayangnya, konsumen di negara berkembang telah mengasosiasikan Nokia dengan teknologi zaman dulu. Saat ini, dunia menginginkan perangkat terbaru dan tercanggih.

"Nokia menjadi merek tua. Samsung dilihat sebagai inovator. Nokia memiliki warisan game tradisional Brick dan ponsel candybar," Lam dari IHS. 

Organisasi berseri

Apple telah mengatur rilisan ponselnya di bawah payung merek iPhone. Samsung mengadopsi gaya ini dengan seri Galaxy andalan, Samsung Galaxy S. Konsumen menunggu produk terbaru dari seri ini. 

Eksekusi Nokia terseok beberapa tahun ini. Pada 2011, Nokia baru kembali dengan Windows Phone. Analis yakin Nokia nanti bisa sukses bersama Microsoft. 

Lam percaya apabila Nokia sanggup memangkas pengeluaran dan fokus menata perusahaan, maka dalam jangka pendek mereka dapat bertahan. 

No comments:

Post a Comment